Perkembangan Fisioterapi di Indonesia
Pada tahun 1940 berkembang organisasi – organisasi kemanusiaan ( WHO, UNICEF, ILO ), pelayanan rehabilitas penyandang cacat. Pada tahun 1951 Rehabilitas centrum di Jebres oleh almarhum Prof. dr. Soeharso, pada tahun 1954 klinik orthopedic di Jebres ( bengkel prothose dan orthose ), dan pada tahun 1955 kursus terapi latihan dan massage selama 6 bulan yang melibatkan pengajar dari eropa dan peserta pendidikan ini adalah perawat.
Pada tahun 1956 sekolah pengatur rawat fisioterapi selama 3 tahun dibuka dengan staf pengajar dari Inggris, Denmark, Italia dan Jerman. Peserta didik kali ini adalah lulusan SMA dan perawatl lulusan pendidikan fisioterapi saat tahun ini disebut asisten fisioterapi.
Pada tahun 1964 Akademi fisioterapi DEPKES Surakarta di buka. Dengan peserta didik lulusan SMA dan asisten Fisioterapi. Pengajar waktu itu adalah Fisioterapi dari Eropa. Dan lulusan pendidikan fisioterapi saat tahun ini disebut Sarjana Muda Physioterapi (SMPH ).
Pelayanan perkembangan dari pasien orthopedic semakin meluas diantaranya meliputi muskuluskeletal, Neuromuscular, Pediatri, Geriatri, Obsetri dan Ginekologi, Jantung dan Pembuluh darah dan Paru – paru
Pada tahun 1973 Pilot Project Preventive Rehabilitation Unit, yang bertempat di RS Karyadi Smarang mulai di dirikan. Dan pada tahun 1976 semua RSU di Indonesia harus memiliki unit rehabilitasi dimana Fisioterapi sebagai intinya.
http://isnainisucidr.wordpress.com/2014/07/09/keunggulan-dan-perkembangan-fisioterapi-di-indonesia
Program Studi Fisioterapi di UMM
Program
Studi S1 Fisioterapi didirikan dengan visi menjadikannya sebagai
program Studi terkemuka dalam penyelenggaaraan pendidikan tinggi
Fisioterapi yang berkeunggulan di bidang Fisioterapi individu dan
Fisioterapi komunitas berbasis pada pengembangan Ipteks dan nilai-nilai
Islam untuk meningkatkan Daya Saing Bangsa.
Program
S1 Fisioterapi memiliki dosen-dosen berkualifikasi S2 Fisioterapi,
dengan disertai persiapan sarana laboratorium yang lengkap diantaranya
Laboratorium Anatomi, Laboratorium Terapi Manipulasi, Laboratorium
Massage, Skill Lab. (meliputi laboratorium pemeriksaan, laboratorium
Hidroterapi dan laboratorium Elektroterapi) dan Gymnasium. Laboratorium
yang sedang dipersiapkan pengembangannya meliputi klinik pelayanan umum,
klinik anti Aging dan kecantikan serta klinik fisioterapi.
Program
pendidikan Program Studi Fisioterapi terdiri atas program Akademik yang
diselesaikan selama 8 semester dengan gelar Sarjana Fisioterapi (S.Ft)
dan dilanjutkan dengan pendidikan Profesi dengan gelar Fisioterapis
(Physio). Lulusannya memiliki peluang kerja yang sangat luas dan tidak
terbatas di rumah sakit saja, namun dapat dikembangkan hingga Praktek
Mandiri, Home care, klub-klub olah raga, Fitness center, lembaga-lembaga
khusus bidang olah raga serta cabang-cabangnya (KONI, PSSI dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar